Sutradara: Zübeyr Sasmas
Naskah: Cüneyt Aysan, Bahadir Özdener, Raci Sasmas
Sinematografi: Selahettin Sancakli Pemain: Neceti Sasmas (Polat Alemdar), Erdal Besikçioglu (Moshe Ben Eliezer), Nur Aysan (Simone Levy), Gürkhan Uygun (Mamati Bas), Abdülhey Çoban (Kenan Çoban)
Durasi: 122 menit
Genre: Aksi
Kisah diawali gambar penyerbuan kapal Mavi Marmara oleh tentara Israel. Tragedi yang menewaskan 8 warga Turki dan 1 Amerika. Untuk balas dendam Turki mengirim tim khusus terdiri dari 3 orang penembak jitu terlatih Polat, Abdülhey dan Mamati. Mereka bertugas membunuh otak serangan Mavi Marmara yaitu Tentara Israel Moshe ben Eliezer. Misi ini 3 orang tersebut bekerjasama dengan Abdullah seorang warga teritori Palestina. Akan tetapi dalam misi ini mereka terpaksa melibatkan seorang pemandu wisata Amerika keturunan Yahudi Simone yang akhirnya juga menjadi buron tentara Israel setelah insiden tembak menembak di pos pemeriksaan Israel. Betul film ini adalah rekaan pengembangan kisah tragedi kapal Mavi Marmara.
Sejak awal kita sudah disajikan dialog frontal yang berlebihan ketika Polat bernegosiasi dengan tentara Israel bahwa mereka tidak mau masuk ke Israel tapi ke Palestina, juga dia terang-terangan ia datang untuk membunuh Moshe. Apa ada tim khusus berbicara sembarangan tanpa tedeng aling-aling seperti ini. Dari sini sudah bisa diperkirakan alur operasi ini akan berjalan lancar jaya. Meski demikian namun banyak hal yang dikorbankan dalam operasi ini. Penggambaran Moshe dan pasukannya yang sangat kejam bahkan tanpa ampun membunuh warga sipil termasuk anak,orang cacat dan manula serta wanita. Moshe juga ditampilkan sebagai tentara terlatih yang tidak mudah dibunuh, ia sempat lolos meski kehilangan organ indranya.
Warga Palestina dalam film ini digambarkan bagai hidup dalam penjara terbuka dikungkung oleh tentara Israel. Batas suka,duka,hidup dan mati digambarkan saat Simone yang mulai akrab saat tinggal dengan keluarga Abdullah sesaat kemudian tentara Israel datang dan mengubah canda menjadi nestapa. Polisi penjaga otorita Palestina pun seakan tak berdaya saat Tentara Israel ingin menggeledah pemukiman warga.
Walau beberapa media barat menganggap film ini antisemit namun terselip dalam dialog ibu Abdullah yang mengatakan kepada Simone bahwa yang mereka musuhi bukan Yahudi namun penindasan mereka. Maka kesan antisemit sudah gugur dalam film ini. Tokoh Simone yang yahudi juga mengatakan tidak logis kalau pembantaian yahudi di Eropa dikaitkan dengan penindasan bangsa Palestina karena mereka tidak bertanggung jawab atas holocaust. Ketika dikesankan film ini mengambil keuntungan dengan mengeksploitasi agama dan warga Palestina Penulis naskah Bahadir Özdener menyatakan film ini hanya ingin menampilkan keadaan warga palestina, penderitaan, penindasan serta mengajak memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
Film yang merupakan franchise yang sukses di Turki ini di awali dari serial tv yang kemudian diangkat ke layar lebar. Diawali seting di Irak pada tahun 2006 dan film kedua di tahun 2008 di Gladio. Setelah sempat ditunda karena premier film ini bertepatan dengan peringatan holocaust saat diputar di Jerman namun kesuksesan film ini di Turki membuat dibuat versi sulihsuara bahasa arab untuk pasar Negara-negara Arab.
Meski terkesan bergaya Rambo, James Bond bahkan Chuck Noriss yang digdaya dan tak ada hal-hal yang mengejutkan serta sangat superheronya Polat, namun di akhir Ramadhan dimana ada hari Yerussalem atau Yaum Al Quds yang dicetuskan Ayatollah Khomeini tiap jumat terakhir Ramadhan untuk mengingat dan menggelorakan semangat mendukung kemerdekaan Palestina lewat aksi jalanan. Film ini sebagai pembanding dimana terlalu banyak film barat mengidentikkan Islam, Arab dan Terorisme serta kekerasan maka film ini adalah obat.
Rating: 2.7/5
saya uda nonton filmnya.. dilihat emang seru banget, tapi saya rasa aslinya pertahanan israel jauh ebih ketat daripada yg ada dlm fim. Ga mudah untuk ngerombak pertahanan mrk apalagi ngebunuh pimpinannya. Well, bagaimanapun ini film buat motivasi kita2 utk trus perjuangin kemerdekaan Palestina. Salut buat sutradara n pemainnya deh..
BalasHapusYa namanya jg rambo or james bond ala turki. Ya dbwt jagoan bgt. Lgian bosen jg kan liat film y jagoannya bule mulu y teroris y pk jenggot n kafiyeh. Ni dblik
BalasHapusmau download filmnya di mana ya??
BalasHapusTapi theres was Talisman such as necklace, second when Abdullah talking with them at subway/underground tunnel Abdullah said Something that I guess Alhamdulillah but infact not, and
BalasHapusThird there was Communist Logo at the wall when Polat will Shoot the Wall use Tank short,
Yah ada jimat berupa kaling
Abdullah mengucapkan sesuatu(rasa syukur) di bawah tanah ketika ada syekh, polat dkk tapi bukan alhamdulillah
Lalu ada logo komunis ditembok yg akan ditembak Tank Polat
Mangga yg mau didiskusikan