Kamis, 14 Juli 2011

Delhi Belly (2011)



Sutradara: Abhinay Deo
Naskah: Akshat Verma
Pemain: Imran Khan, Kunaal Roy Kapur, Poorna Jagannathan, Vir Das and Shenaz Treasurywala.
Produser: Aamir Khan Productions and UTV Motion Pictures. 
Durasi: 102 minutes

Corat-coret seluloid perdana saya tentang film India yang masih menjadi film terlaris di India sampai data 01/07/11-07/07/11 pendapatan sebesar 35,91,00,000 Rupee (1 rupee setara 191 rupiah). Delhi Belly produksi kedua Aamir Khan Productions setelah Dhobi Ghat yang keluar awal tahun 2011. Masih seperti Dhobi Ghat film ini mengusung tren film Hindi kebarat-baratan tanpa interval di tengah-tengah film, hanya berdurasi 102 menit dan kali ini mengusung tema komedi dewasa namun tak seperti yang pertama masih dibumbui video musik seperti umumnya film India.

Film bercerita tentang Threesome (eh maaf) tiga orang pemuda berbeda profesi Tashi Malhotra (Imran Khan), Nitin Beri (Kunal Roy Kapoor) and Arup (Vir Das) yang tinggal di flat yang sangat kurang persediaan air dan sangat jorok ditunjukkan dengan kecoa di sekitar pizza sisa mereka. Imran yang merupakan keponakan dari Aamir Khan berperan sebagai jurnalis sementara Nitin sebagai fotografer lepas yang hobi menguntit bapak pemilik flat di tempat pelacuran dan memfotonya untuk menghindari uang sewa, serta Arup sebagai desainer grafis yang mempunyai bos yang menyebalkan. Alkisah Vladimir (Kim Bodnia) yang menitipkan paket kepada Sonia (Shenaz Treasurywala) kekasih Tashi dikarenakan teman sonia yang terbiasa sebagai kurir Vladimir berhalangan. Sonia yang tak mengerti apa isi barang tersebut meminta Tashi untuk mengantarkan paket tersebut,  lalu Tashi meminta Nitin untuk mengantarkannya tetapi Nitin berhalangan karena efek "Delhi Belly" alias sakit perut parah akibat jajan Ayam Tika Masala yang penjualnya super jorok. Nitin meminta Arup untuk mengantar sampel (maaf) feses Tashi kepada dokter serta mengantar paket dari Sonia yang kemudian tertukar (Jangan sampai sineas Indonesia membuat karya Tinja yang Ditukar #eh). Paket yang tertukar itu tersampaikan ke Somayajulu (Vijay Raaz) inilah cerita utama yang kemudian membuat serangkaian masalah kepada Threesome tersebut yang menyerempet ke rekan-rekan mereka tentunya karena paket asli dari Vladimir adalah berlian-berlian. 

Alur cerita film ini terangkai begitu cepat tanpa jeda sehingga mudah diikuti. Film ini memang penuh dengan lelucon dewasa namun tenang tak ada hal yang terlalu vulgar memperhatikan bagian tubuh. Namun dengan melihat film ini saya melihat begitu "berkembang" pesat dunia sensor di film India terkhusus film Hindi ketika awal 2000an saja ciuman bibir adalah hal yang terlarang meski memperlihatkan bagian tubuh seksi sudah biasa di film Hindi. Akshat Verma penulis naskah lulusan UCLA (University of California, Los Angeles) ini benar-benar sangat liberal dan membawa aroma guyon dewasa barat ke dalam film ini sehingga film ini lebih cocok untuk usia muda produktif 20-30an tahun serta berbasis masyarakat perkotaan bahkan film ini dominan dengan dialog bahasa Inggris sekitar 80an%. Banyak adegan menarik seperti kejar-kejaran suami yang segera menjadi mantan dari Menaka (Poorna Jaganathan)teman jurnalis Tashi yang juga "selingkuhan" setelah berkelahi di pestanya, adegan kejar-kejaran saat Threesome serangkai dikejar-kejar polisi setelah mengambil kembali paket dari penjual berlian, atau adegan ketika Arup yang ditinggap pacarnya menikah melabrak pesta perkawinan mereka dalam bayangan yang begitu hits dengan kalimat  "this girl has given me blowjob!", atau Nitin yang berBBB ria (Bolak balik boker) maaf.

Kalau dibanding 3 Idiots film ini lebih full comedy tanpa drama. Untuk musik film ini penuh dengan soundtrack yang begitu ngebit dan enak didengar dengan cepat. Adegan kejar-kejaran selalu diiringi lagu rock "Bhaag D.K. Bose" yang menjiwai film ini, atau lagu patah hati Arup "Ja Chudail"   yang digambarkan super lebay yang masih tetap ngerock, jangan pula lewatkan lagu penutup di akhir film ini karena orang dibalik film ini akan menjadi item number song dengan lagu "I hate you (like i love you)" yang berakhir dengan pertanda dibuatnya sekuel film ini yang dikabarkan akan menduetkan ponakan dan paman Imran dan Aamir. Akhir kata pesan saya untuk menonton film ini janganlah membawa keluarga, apalagi anak-anak, bawalah teman pasangan bahkan lebih baik nonton sendiri seperti saya (ngenes) di India film ini diperuntukkan untuk 18+ tapi pengalaman saya menonton film ini ada anak yang sepertinya usia TK nonton film ini saya masih ingat ketika adegan berkelahi Tashi dan suami Manika ekspresinya memperlihatkan ketakutan, namun saya kaget kenapa aunty2 India yang menonton film ini kuat sampai akhir meski tawa lepas lebih saya dengar dari penonton usia muda saya tidak tahu bagaimana perasaan mereka yang saya yakin masih konservatif. 

Saksikan film ini di jaringan Blitzmegaplex sebelum turun layar karena saya cek di twitter dengan search kata kunci film ini di Indonesia tanggapannya masih sepi sekali tapi saya kemarin menonton dengan 20an oran cukup ramai untuk ukuran jam 19 hari kerja dan film India. Saya ingat dulu nonton Dhobi Ghat hanya 2 orang. Semoga film ini sehits 3 Idiots yang laris di Indonesia setelah ramai diperbincangkan di dunia twitter. Maaf tulisan perdana saya ini masih penuh kekurangan mohon bimbingannya terima kasih.

Rating 4/5





















1 komentar:

  1. First Commeeent.,...
    Wah Mas Galcaopanuntun punya blog juga ternyata hihihi likes this reviewFirst Commeeent.,...
    Wah Mas Galcaopanuntun punya blog juga ternyata hihihi likes this review

    BalasHapus